Mimpi
Rencana
Usaha
Nyata
Semua Berproses
Sukses buat para dreamers







Senin, 19 November 2012

Sampai Jumpa Lagi... Tahun Depan InsyaAllah...


Hari terakhir… :’(
Sedih…
Walau capek, gue seneng banget bisa ikut kegiatan ini.
Banyak pengalaman yg luar biasa. Bisa mengunjungi berbagai tempat baru yg sebelumnya belum pernah gue liat. Mengenal banyak orang baru (walaupun tak resmi berkenalan dengan menanyakan nama mereka satu per satu tapi minimal bisa ketemu mereka rasanya sudah sangat menyenangkan).
Well,
Tadi malam gue ngga bisa tidur senyenyak biasanya. Ini seperti malam pertama gue nginep di sini, Sembilan hari yg lalu. Entah kenapa. Gue hanya sempat tertidur sebentar, sekitar 2 atau 3 jam. Gue terbangun dan melihat yg lain masih pada tertidur, pulas banget kayaknya.

Gue coba memejamkan mata lagi tapi kantuk tak kunjung datang. Akhirnya gue putuskan untuk menyiapkan segala keperluan untuk keberangkatan (pulang). Beberapa saat kemudian gue mandi (jarum jam tangan ku menunjukkan pukul 3 WITA).
-          Ngga nafsu makan, akhirnya cuma ngunyah sedikit kue dan minum teh hangat buat sarapan.
-          Menunggu bis buat nganter ke bandara.
-          Berangkat ke bandara, pukul 06.00
-          Menunggu di bandara (lama) karena jadwal penerbangan kami pukul 11.35
-          Di bandara, beli roti, tapi gue cuma nyicipin dikit, (masih) ngga nafsu makan.
-          Ngantuk.
-       Ada kejadian di bandara. Itu loh orang-orang di bandara yg biasanya narik-narik barang kita pas udah masuk dan mau nimbang barang ke bagasi. Yg biasanya nyediain jasa ngiket2 barang. Tahu kan?! Mereka kadang suka maksa. Apa lagi kalau tahu kita yg datang adalah rombongan. Ngga semua orang pernah naik pesawat sebelumnya kan. Nah, ada beberapa orang anggota rombongan yg kebetulan belum berpengalaman soal itu, narik troli berisi barang2 kami. Merasa ada yg mengambil alih troli, berpakaian seragam pula, mungkin dikira petugas bandara dan bilang “di sini buat nimbang / bagasinya Pa” jadi lah mereka melepaskan begitu saja troli itu. Udah gitu ditinggal lagi. Kan bahaya banget. Kalau sampai hilang gimana. Alhasil barang2 di troli itu jadi diiket2. Ngga Cuma satu troli, tapi ada beberapa.
Parahnya ada satu tempat yg troli kami ada di situ tapi ngga ada orang kami yg nunggu di situ. Mereka dengan leluasa ngiket2 barang tanpa kami minta.
Ada 2 troli di sana. Aku dan mama yg kebetulan melihat sontak langsung kaget. Reflex ku ambil 1 troli yg masih belum diiket barang2nya menjauh dari tempat itu, tapi si petugas kayak mau menghalangi tapi tetep aja gue paksain dan bilang barang2 kami ngga perlu di iket2.
Tapi 1 troli sudah keburu ada sama mereka. Dan satu koper mama ada di sana. Aku minta mama buat mencari seseorang sementara aku tetap menunggu di sana. Ngga lama kemudian datang ketua rombongan dari kelompok kami meminta troli kami di kembalikan seperti semula karena kami tidak pernah meminta mereka untuk mengikat2 barang kami. Inisiatif mereka sendiri, tahu kan, dengan memanfaatkan ketidaktahuan orang tentang jasa itu. Dengan argument kami, gue juga jadi ikut2an berargument, akhirnya ikatan kami gunting dan troli berisi tumpukan koper bisa kami amankan.
Setelah itu, saat mau nimbang barang di bagasi yg benar, ada satu anggota kelompok yg kehilangan barangnya. Di cari2 di setiap troli, tidak ada. Sampai beberapa kali muter2, tetap tidak ada. Aku sendiri sudah memastikan barang ku dan mama sudah lengkap. Dan mencoba membantu orang yg kehilangan barang tersebut. Kemudian dia dan ketua tim pergi keluar, ternyata trolinya terbawa oleh kelompok lain dari rombongan yg sama namun beda pesawat pulang. Dan di troli itu ngga cuma barangnya yg ada tapi juga barang yg lain. Artinya mereka yg lain ngga sadar kalau barangnya juga sempat “hilang”.
-          Di ruang tunggu, ketemu dengan seorang bapak2, ngobrol sebentar. Ternyata beliau juga baru selesai ziarah wali songo tapi sendirian. Beliau juga mau pulang ke Banjarbaru tapi beda penerbangan dengan kami. Beliau nitip tas sementara pergi untuk melapor (check in) ke lantai bawah. Mama sempat resah, “kalu pina….” Bisa ditebak kan apa pikiran mama?!?!. Sebuah tas hitam, terlihat berat, kayak kotak2 gitu, di atasnya ada 2 buah Koran. Gue positif thinking aja. InsyaAllah aman. Sekitar setengah jam kemudian beliau balik, nyokap lagi ke toilet, beliau pamit dan bilang terima kasih. Tuh kan… baik2 aja. J
-     
       Cuaca tidak terlalu cerah. Beberapa kali pesawat berasa banget menerobos awan tebal.
-      
   Sesampainya di Syamsudin Noor, setelah bagasi berhasil diterima dengan baik, kami langsung pulang. Gue ngga sempat pamit sama yg lain. Sama di ust juga. :’( berhubung gue takut ditinggal balik ke rumah. Gue cuma bisa liat si ust dari kejauhan, dia lagi ngobrol dengan yg lain. Pengen pamit tapi ngga bisa. Pengen salaman dan bilang makasih, tapi ngga sempat. :’( Kapan bisa ketemu lagi ya ust???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar