Kami ada di Gunung Pring saat ini. Setelah sholat subuh dan
bersiap-siap sembari merapikan barang masing-masing untuk kembali di masukkan ke bagasi
bis, aku dan mama berjalan keluar daerah penginapan untuk mencari sarapan di
luar. Ada beberapa orang lainnya yg pergi bersama kami. Kebetulan bis terparkir
juga agak jauh dari penginapan jadi sekalian aja kami bawa dan mencari makan di
dekat situ.
Aku tidak begitu berselera makan pagi ini sebenarnya,
ditambah lagi lauknya keras banget, dingin, mungkin sisa tadi malam. Tapi dari
pada masuk angin, ya sudah lah, dipaksakan saja.
Hari ini kami diajak berziarah ke Makam Raden Santri di
puncak gunung. Yups, artinya kami melewati banyak anak tangga lagi. Kali ini
ada yg berjualan di sisi kiri kanan tangga, sehingga sekalian bisa liat-liat.
Banyak yg jualan buah salak di situ. Cukup banyak anak tangga yg harus
dilewati. Sepertinya ini lebih tinggi dari pada menuju makam sunan giri tapi
tidak setinggi perjalanan menuju makam sunan muria juga.
Sekembalinya dari makam ini, kami mulai beranjak ke Solo
menuju makam Habib Anis Shohibul Maulid dan Habib Alwi bin Habib Al Arief
Bila’ah Qutub Habib Ali Al Habsyi.
Setelah ziarah selesai, kami menikmati jajanan yg dijajakan penjual di sana. Aku dan mama membungkus satu jajanan. Aku ngga tahu apa namanya. Sempat ditanyakan kepada yg jual tapi tidak begitu jelas apa katanya. Ada Tahu, Mie, Kol, Pake sambal kacang juga, terus ada kuahnya sedikit. Awalnya aku pikir rasanya pedas seperti makanan jawa pada umumnya dan aku merasa tidak bakal suka dengan rasa makanan itu. Tapi ternyata…. Enak banget!!! Nanti kalau ke Solo lagi, aku mau nikmatin jajanan itu lagi deh! Hehe…
Setelah ziarah selesai, kami menikmati jajanan yg dijajakan penjual di sana. Aku dan mama membungkus satu jajanan. Aku ngga tahu apa namanya. Sempat ditanyakan kepada yg jual tapi tidak begitu jelas apa katanya. Ada Tahu, Mie, Kol, Pake sambal kacang juga, terus ada kuahnya sedikit. Awalnya aku pikir rasanya pedas seperti makanan jawa pada umumnya dan aku merasa tidak bakal suka dengan rasa makanan itu. Tapi ternyata…. Enak banget!!! Nanti kalau ke Solo lagi, aku mau nikmatin jajanan itu lagi deh! Hehe…
Dari Solo perjalanan dilanjutkan menuju Blitar. Di Blitar,
hari sudah malam tapi tidak semalam biasanya ketika kami tiba di sana.
Penginapan di Blitar lumayan unik. Semacam rumah tapi
panjang. Ruangannya udah dikasih batas-batas. Ada tilam tipis juga.
Kamar-kamarnya juga ada. Yah semacam rumah lah. Emang rumah kali! Terus kamar
mandinya ada banyak, untuk mengaksesnya kami harus berjalan lebih ke dalam,
berbelok lagi, dan ternyata di bagian dalam menuju kamar mandi juga ada tempat
buat orang-orang rebahan. Ada mushalla juga di sini.
Setelah sholat dan mandi, aku dan mama cari makan malam di
luar. Kami beli nasi goreng kali ini. Nasi goreng kedua setelah yg dibeli di
Puncak kemarin. Rasanya enak sih tapi pedas. Porsinya juga sangat penuh untuk
ukuran porsi makanku, sehingga aku ngga habis dan membungkus sisanya yg masih
separo itu.
Setelah itu, kami berjalan-jalan melihat jualan orang-orang.
Siapa tahu ada yg menarik untuk dijadikan oleh-oleh. Tapi ngga lama kemudian
mama merasa pusing dan ingin rebahan. Akhirnya kami balik ke penginapan dengan
tidak membawa satu barang belanjaan pun.
Mama tiduran. Aku yg belum ngantuk akhirnya memutuskan untuk
melihat-lihat lagi ke luar, sendirian. Tapi tetap tidak menemukan yg menarik
juga. Akhirnya balik dengan tangan kosong lagi dan memilih untuk tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar