Mimpi
Rencana
Usaha
Nyata
Semua Berproses
Sukses buat para dreamers







Kamis, 15 November 2012

Dayung..dayung.. mari dayung perahunya...

Panjalu cukup cerah pagi ini. Selesai bersiap-siap dan menurunkan koper untuk dimasukkan ke bagasi bis, kami mulai menyantap sarapan masing-masing.
Entah kemana kami akan dibawa hari ini. Kemarin malam sebelum kami tiba di tempat ini, ada sedikit informasi tentang tempat (makam) yg akan kami kunjungi nanti. Makam itu ada di sebuah pulau di tengah danau dan untuk menuju ke sana kami akan naik perahu. Tapi dimana danau yg dimaksud, aku sendiri belum tahu. Perlu naik bis dulukah untuk menuju kesana atau tidak?

Well, sembari menunggu yg lainnya, sebagian dari kami jalan-jalan melihat2 pasar yg tokonya masih baru buka sebagian. Seperti biasa, di setiap tempat wisata, akan selalu ada para penjual yg menyediakan barang dagangan oleh-oleh khas tempat tersebut.
Ngga lama kemudian ada sebagian dari kami yg berjalan menuju suatu tempat.

Ternyata dari sana lah bisa kelihatan dimana danau yg dimaksud. Ow...cuma perlu berjalan kaki saja ternyata untuk sampai di pintu gerbangnya. Ada 2 buah patung singa di sana. Ada yg hitam di sisi kiri dan ada yg putih di sisi kanan.

Sempat menunggu beberapa saat di sana sebelum kami memutuskan untuk beranjak masuk melewati pintu gerbang yg tidak dijaga itu. Kami harus menuruni tangga lagi dan berjalan di jalan yg menurun untuk tiba di tepian danau. Di sana juga ada banyak orang yg berjualan ternyata. Dan ada kapal/perahu/kelotok yg bersandar di tepi danau.


Menunggu lagi di sana. Masih banyak yg belum sampai di tempat itu. Lumayan bisa nyempatin photo-photo di sana.
Setelah semuanya berkumpul dan panitia bernegosiasi dengan pemilik perahu, kami masuk satu persatu ke dalam perahu. Satu perahu memuat sekitar 15-20 orang (ngga sempat ngitung!). Awalnya aku duduk di pinggir sehingga kebagian tugas mendayung. Yah, katanya di sana setiap harinya bergantian antara yg menggunakan mesin dan yg manual. Dan kebetulan hari ini adalah hari dimana perahu dijalankan secara manual yaitu dengan di dayung dan menggunakan pedal (khusus yg nyetir perahu, apasih istilahnya?!?! hehe). Jadi sebenarnya mendayung hanya untuk membantu agar sang supir lebih ringan mengayuh pedalnya untuk menjalankan kincir perahu. Seru juga sih! Dan ini pertama kalinya aku mendayung. Sempat salah juga cara megang dayungnya. Hehe...
Sekitar separo jalan, mama minta tukeran posisi. Gantian dia yg mendayung. Katanya aku ngga ada tenaga ngedayungnya. Yo wes lah!
Sebenarnya kalau mau nyebrang langsung, bisa lebih dekat, tapi kami mengelilingi pulau terlebih dahulu sebelum menepikan perahu di dermaga.
Menuju makam, kami harus menaiki puluhan anak tangga lagi. Jika kemarin-kemarin menaiki anak tangga di temani orang2 yg jualan di sisi kiri kanannya, kali ini tidak. Kiri kanan tangga adalah pepohonan.
Makam yg dituju ialah Makam Prabu Adipati Hariang Kencana/ Syekh Abdul Imam Panjalu.
Di bagian luar pintu gerbang menuju makam

Waktu yg ditempuh dalam perjalanan pulang jauh lebih singkat lantaran kami hanya perlu menyeberangkan perahu untuk menuju dermaga awal.
Selepas itu kami berpencar. Ada yg berbelanja, ada yg sarapan (bagi yg belum sarapan), ada yg photo-photo dan ada juga yg langsung balik ke bis.
Saat aku dan mama balik ke tempat parkiran bis, ternyata di tempat itu banyak orang berkumpul. Ada iring-iringan semacam "pawai" memperingati tahun baru Islam yg jatuh pada hari ini. Seru banget! Hampir sebagian besar yg ikut acara tersebut adalah anak-anak. Mereka berdatangan dari mana-mana naik pick up rombongan mereka masing-masing.
Beberapa saat kemudian. Setelah semua berkumpul di dalam bis masing-masing (rombongan kami ada 2 bis), perjalanan menggunakan bis hari ini di mulai. Kami akan menuju Gunung Pring.
Gunung Pring? Dimana lagi itu? Pegunungan lagi. Mungkin ngga akan jauh beda dengan di sini. Oke deh.
Beberapa saat dalam perjalanan, kami masih melihat iring-iringan pink up yg mulai bergerak entah menuju kemana.

Seperti yg sudah-sudah, kami tiba dipenginapan setelah matahari terbenam. Sebuah penginapan di gunung pring, tidak seperti yg aku bayangkan sebelumnya. Tempatnya lumayan nyaman dan unik. Masih ada unsur tradisionalnya gitu. Tempat air wudhu nya aja dari kendi besar, ada sekitar 5 buah.
Aku dan mama agak terlambat turun dari bis kali ini. Biasanya mama lebih dulu menerobos turun dan langsung mencari tempat untuk tidur kami biar ngga keduluan yg lain mendapat posisi yg nyaman (biasanya di pojokan dekat dinding). Karena terlambat, kami hanya kebagian sedikit part untuk kami tempati berdua.
Mama kemudian ke luar untuk mencari tahu kalau-kalau ada tempat yg bisa lebih leluasa buat kami sementara aku di suruh menunggu tas dan koper. Ternyata ada tempat kosong di lantai 2. Kami pindah ke sana, tergabung dengan rombongan dari bis 1 nya. It's ok. Yang penting bisa tidur dengan nyaman dulu malam ini.

Selamat Malam.
Selamat Tahun Baru Islam. 1 Muharram 1434 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar