Entah kenapa sejak beberapa tahun terakhir ini waktu bagiku terasa cepat banget berlalu. Eh sekarang udah mau di akhir bulan Januari 2012 aja. Perasaan baru kemarin gugupnya nunggu pengumuman kelulusan SMA. Waduh, itu mah udah lama banget kaleee... hehe..
Dan sekarang sejak aku kerja di tempat baru, waktu jadi semakin ekspres berjalan. yah berjalan dengan kecepatan tinggi. Berangkat pagi, tau-tau udah istirahat aja, eh tau-tau udah jam pulang kerja. Hmm.. enak sih sebenernya, seandainya saja tak terasanya waktu berlalu itu diimbangi dengan pekerjaan yg beres dan berjalan lancar. Tapi sayangnya tidak. Setiap harinya pasti ada saja yg harus dikerjakan. Yaiyalah namanya juga kerja. Kita dibayar buat lelah. Pikirku kadang ketika aku mulai mengeluh dengan banyaknya pekerjaan yg menjadi tanggung jawab kami untuk diselesaikan. Diburu deadline itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi kami. Ngurusin LK, Kartu Hutang, Persediaan, RHPP dan berbagai berkas lainnya. Setiap cabang hanya punya satu accounting, dan semua pekerjaan itu dibebankan pada kami dengan berbagai macam masalah di dalamnya. Belum lagi nanti ada permintaan dibikinin ini lah, dicariin itu lah, dari pihak-pihak lain.
Yah, memang begitulah kewajibannya, sehingga terkadang (cenderung sering) kami pada akhirnya hanya bisa mengeluh, merasa lelah, capek. Segini susahnya kah mencari rezeki. Bukan kah rezeki sudah ada yg mengatur. Kita jalani saja apa adanya. Tapi fisik dan otakku memang merasa lelah setiap harinya and I'm just a human, yg memang pasti akan pernah mengeluh. Jadi Wajar toh?
Atau mungkin juga karena ini sebenarnya bukan bagian dari mimpiku, bukan bagian dari rencana yg telah aku rancang dulu, makanya aku sedikit berat menjalaninya?! Entahlah.
Setiap pekerjaan pasti ada sisi nyaman dan tidaknya. Dari mulai pekerjaan pertama hingga yg sekarang. Jika kepikiran sisi nyaman dari pekerjaan sebelumnya, mengeluh jadi semakin menjadi-jadi. Tapi ketika mengingat yg tidak nyamannya, menjadi penguat untuk tetap bertahan dengan apa yg dilakukan sekarang.
hmm... haruskan aku resign dari pekerjaan ku ini?
ah, sepertinya tidak. Tidak untuk saat ini. aku ngga mau membiasakan diriku untuk terus lari dari saat-saat tersulit. bukankah itu hanya ujian untuk meningkatkan kemampuan diri. bukan kah setiap orang akan mengalami ujian itu? bukan kah seharusnya aku bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk bekerja sementara data statistik menunjukkan banyak sekali sarjana yg menjadi pengangguran.
walau pun mimpiku bukan menjadi karyawan di perusahaan orang lain melainkan memiliki usaha sendiri dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, tapi ini tetap harus ku jalani. setidaknya dari sini aku bisa belajar banyak hal, mengasah ilmu yg ku dapat dari sekolah hingga bangku kuliah, mengenal lebih banyak karakter orang lain, dan membangun komunikasi yg lebih baik lagi.
tapi ngomong-ngomong soal resign, seandainya pun itu tetap akan ku lakukan, aku belum menemukan alasan yg cukup kuat untuk itu. pernah satu ketika, saat otakku lagi goyang, aku dapet ide begini :
Aku : Bos, saya mau resign?
Bos : Kenapa?
Aku : Saya mau kawin, bos?
Bos : Kapan?
Aku : Belum tau sih.
Bos : Loh kok gitu?
Aku : Calon suaminya aja belum ada, bos.
Bos : Gimana sih, katanya mau kawin tapi calonnya aja belum ada!
Aku : Justru itu Bos. Kalau saya kerja terus, dari pagi sampai sore banget, kapan saya cari calon suami bos?
Bos : ..............
hahahaha...
just kidding,
tentu saja, mana berani ngomong ngawur kayak gitu.
yah sekedar pikiran untuk melepas lelah saja..
then...
well...
cuma bisa melakukan apa yg bisa dilakukan,
tak mau menuntut terlalu banyak dari diriku
kasihan "dia" karena telah terlalu lama dituntut untuk menjadi yg terbaik sejak dulu.
lagian apa sih yg sangat diharepin, hanya dibayar dengan harga yg tidak seberapa sampai berbuat tidak adil dengan diri sendiri. (mulai ngaco!)
Jadi intinya, tetap semangat, tetap berjuang, banyaki bersyukur, kurangi mengeluh, jangan pernah iri apa lagi dengki, tetap calm down, tetap sopan dan menghargai orang lain. OKE